Menghadapi pesta demokrasi tahun ini, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menyinggung soal pengamanan stok blanko KTP-el. Dirjen Dukcapil mengungkapkan, dari pengadaan 22 juta keping, Januari ini sudah mulai berdatangan setiap pekannya pasokan blanko KTP-el dari pabrik ke kantor Ditjen Dukcapil Pasar Minggu.
“Jadi jangan khawatir tidak cukup. Untuk Pemilu jangan pake suket atau surat keterangan,” tegasnya saat menerima para Kadis Dukcapil se Jawa Barat dipimpin Kadis Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti di Command Center kantor Ditjen Dukcapil, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Kunker itu bertujuan melaporkan kesiapan menghadapi Pilpres dan Pemilukada 2024 serta Progres Pelaksanaan Perekaman Berdasarkan DP4 Pemula Pelayanan Adminduk di Disdukcapil se-Jawa Barat.
Namun Dirjen Teguh mengingatkan, untuk kemungkinan putaran kedua Pilpres bakal diperlukan lebih banyak blanko KTP-el untuk pemilih pemula maupun yang belum sempat merekam. “Untuk menambah stok blanko agar lebih aman, maka saya mengimbau bagi daerah yang fiskalnya cukup tinggi bisa menghibahkan blanko KTP-el kepada Ditjen Dukcapil,” imbau Teguh.
Direktur PIAK Handayani Ningrum meminta semangat para Kadis Dukcapil kabupaten/kota khususnya di Jabar tidak boleh kendor.
“Terus setiap hari tidak boleh berhenti jemput bola perekaman wajib KTP-el pemilih pemula, khususnya bagi daerah yang angka belum rekam biometrik masih tinggi. Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Kabupaten Bogor ayo lebih giatkan lagi mesinnya,” tegas Direktur Ningrum ketika mendampingi Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi.
Direktur Ningrum mendorong agar pejabat berwenang Dinas Dukcapil mengecek data di jaringan File Transfer Protocol (FTP) menggunakan VPN untuk data by name by address Wajib KTP-el belum rekam per bulan per desa/kelurahan. “Selanjutnya dilakukan pemetaan dan verifikasi serta validasi dan jemput bola bagaimanapun caranya. “Tidak hanya jemput bola ke sekolah namun juga di kantor desa/ kelurahan atau tempat keramaian karena kita sudah berburu dengan waktu menjelang Pemilu ini.”
Kemudian, mutakhirkan status penduduk belum rekam KTP-el sesuai hasil verifikasi dan validasi desa/kelurahan yaitu penduduk meninggal/pindah/tidak diketahui keberadaan/tidak dikenal/memiliki NIK ganda yang salah satunya telah melakukan perekaman KTP-el. “Jika ditemukan seperti itu maka ajukan penonaktifan ke Ditjen Dukcapil.”
Direktur Handayani Ningrum lebih menjelaskan lagi, Disdukcapil kabupaten/kota tak usah khawatir sulit menemukan data pemilih pemula. Sebab, sudah disiapkan daftar DP4 belum rekam dan telah diserahkan kepada Disdukcapil sebagai dasar untuk perekaman jemput bola.
DP4 pemula pun telah diintegrasikan dengan dengan data pokok pendidikan (Dapodik) sehingga dapat diketahui lokasi sekolah dari target perekaman pemula untuk mempermudah pemetaan dalam perekaman jemput bola oleh teman-teman Disdukcapil. “Saat ini data update Dapodik on progress dan diupload ke FTP. Data pemilih pemula yang belum merekam sudah ada semua by name by address. Jadi ini ibaratnya seperti berburu di kebun binatang,” demikian Direktur PIAK Handayani Ningrum tuntas.
Direktur Dafdukcapil Tavipiyono menambahkan, agar dilakukan jemput bola perekaman secara terjadwal ke kelurahan, kecamatan dengan melibatkan RT/RW, dan jemput bola ke sekolah-sekolah untuk usia 16 tahun dengan melibatkan pihak sekolah atau jemput bola ke tempat keramaian lainnya.
Selain itu ia meminta digelar jemput bola perekaman bagi penduduk rentan adminduk ke panti-yayasan dan lainnya untuk disabilitas, ODGJ, anak jalanan, komunitas adat terpencil secara rutin atau sesuai permintaan instansi/kelompok masyarakat. “Itu untuk memastikan bahwa semua masyarakat terpenuhi dokumen kependudukannya utamanya saat ini hak demokrasinya.”
Dalam kesempatan ini, Dirjen Dukcapil menyinggung soal blanko KTP-el. Dirjen Teguh Setyabudi mengungkapkan, dari pengadaan 22 juta keping, Januari ini sudah mulai berdatangan setiap pekannya pasokan blanko KTP-el dari pabrik ke kantor Ditjen Dukcapil Pasar Minggu. “Jadi jangan khawatir tidak cukup. Untuk Pemilu jangan pake suket atau surat keterangan,” tegasnya.
Namun Dirjen Teguh mengingatkan, untuk kemungkinan putaran kedua Pilpres bakal diperlukan lebih banyak blanko KTP-el untuk pemilih pemula maupun yang belum sempat merekam. “Untuk menambah stok blanko agar lebih aman, maka saya mengimbau bagi daerah yang fiskalnya cukup tinggi bisa menghibahkan blanko KTP-el kepada Ditjen Dukcapil,” imbau Teguh. Dukcapil***