Adapun 4 penghargaan yang diraih Ditjen Dukcapil adalah kategori The Most Berorientasi Pelayanan dengan nilai 51,8%; The Most Kompeten dengan nilai 51,8%; The Most Kolaboratif dengan nilai 63,8%.
Satu lagi adalah The Most BerAKHLAK dengan nilai 54,4%, sebagai penanda bahwa Dukcapil memenuhi semua unsur dari budaya kerja BerAKHLAK.
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menerima langsung piala Kemendagri BerAKHLAK Award tersebut dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Selain itu, Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro juga didaulat ke atas penggung untuk menerima penghargaan The Most Akuntabel dan The Most Harmonis.
Selanjutnya, panitia mengundang Ditjen Otonomi Daerah menerima penghargaan The Most Loyal dan The Most Adaptif bersamaan dengan Kepala Badan Strategi Kebijakan Kemendagri Yusharto Huntoyungo menerima penghargaan The Most Responsif Participant.
Dirjen Teguh menyatakan, penghargaan ini dipersembahkan kepada seluruh ASN Ditjen Dukcapil dari pusat hingga ke daerah provinsi dan kabupaten/kota yang telah menerapkan nilai-nilai utama budaya kerja ASN BerAKHLAK.
“Terima kasih teman-teman semua, kerja keras melayani urusan administrasi kependudukan tak kenal waktu, bahkan di hari libur jemput bola melayani masyarakat, kerja kolaboratif bersama instansi dan OPD terkait, Alhamdulillah terbayarkan dengan penghargaan ini,” kata Dirjen Teguh.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya menyatakan, core values ASN BerAKHLAK hanyalah sebuah konsep perubahan. “‘It is not a silver bullet‘ yang bisa menyelesaikan semua masalah. Kita melakukan perubahan gabungan, yaitu mengubah sistem dan mengubah mentalitas dan moralitas personil, yakni melalui ASN yang berjumlah 4,4 juta di seluruh Indonesia.”
Mendagri melanjutkan, perubahan yang berlaku sekarang adalah digitalisasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin maju. “Semua sistem layanan publik didigitalkan. Contohnya, Dukcapil membuat seluruh Indonesia berbasis satu data kependudukan yaitu NIK, dan sekarang digunakan oleh lebih 6 ribu user.”
Menurutnya, hal ini suatu terobosan yang luar biasa dari Kemendagri. “Orang tinggal di Jakarta domisili KTP-el Papua atau Banda Aceh mau cetak KTP-el dan KK yang rusak atau hilang tidak usah pulang kampung menghabiskan ongkos yang mahal. Cukup cetak KTP-el di luar domisili namanya.”
Bahkan, KTP-el sudah dikembangkan ke seluruh dunia dan sekarang dengan inovasi KTP digital atau IKD. “Saya menemani Dirjen Dukcapil ke Amerika, ke Jepang, Inggris, WNI yang sudah meninggalkan Indonesia 30 tahun tidak punya identitas bisa mendapatkan kembali KTP-el atau KTP digital dengan nomor identitas tunggal atau NIT buat para WNI diaspora di luar negeri,” demikian Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro menjelaskan, Kemendagri BerAKHLAK Award menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tentang penerapan budaya kerja BerAKHLAK sejak Juli tahun 2021.
“BerAKHLAK adalah Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.Ini adalah satu-satunya budaya kerja seluruh kementerian/lembaga dan daerah termasuk BUMN dan BUMD.”
Sekjen Suhajar menjelaskan, untuk mengukur keberhasilan penerapan core values Kemendagri BerAKHLAK di masing-masing UKE I, dilakukan pengukuran melalui survei sejak 17-22 Oktober. “Survei tersebut menghadirkan partisipan 2.894 ASN dari 4.745 ASN Kemendagri BerAKHLAK. Jadi diikuti lebih dari separuh ASN Kemendagri.”
Kemendagri telah membentuk Tim Agen Perubahan Reformasi Birokrasi, terdiri Change Leader para pejabat Eselon III, dan fungsional madya serta Change Agent yang terdiri dari pejabat Eselon IV. Dukcapil***